ALLAH SWT telah mempersiapkan skenario terindah-Nya u/ qt,
ia telah mempunyai planning list tersendiri mengenai kapan perlembarnya "script' itu akan IA beri u/ qt,
tanpa ada kesalahan sedikitpun,
IA beri disaat yg tepat,
bukan karena qt yg minta,
bukan pula karena qt ingin,
tapi karena itulah yg terbaik u/ qt.
Aq mengamati semua sahabat,
dan tdk menemukan sahabat yg lebih baik daripada menjaga lidah.
aq memikirkan tentang smua pakaian,
tetapi tdk menemukan pakaian yg lebih baik daripada takwa.
aq merenungkan tentang segala jenis amal baik,
namun tidak mendapatkan yg lebih baik daripada memberi nasihat baik.
aq mencari segala bentuk rezki,
tapi tidak menemukan rezki yg lebih baik daripada sabar.
"Bagai air di daun talas,”
itulah gambaran sederhana sifat dan karakter orang-orang munafik,
mereka tidak punya pendirian,
tidak konsisten dan selalu terombang-ambing oleh keadaan,
mereka bagaikan kambing tersesat
yang tidak tahu kemana mesti harus melangkah.
Orang munafik hidup dalam kepura-puraan,
mengaku Islam namun hatinya kufur,
ucapannya berbeda dengan perbuatannya
dan lahirnya berbeda dengan batinnya.
Kita tanpa disadari sudah menjadi orang2 miskin.
Bukan karena qt tidak memiliki apa-apa,
justru sebaliknya qt tengah berlimpah harta &
memiliki sesuatu yg orang lain belum berkesempatan memilikinya.
Qt benar2 miskin
meski dalam keadaan kaya raya,
karena qt tak pernah bersyukur dgn apa yang dianugerahkan ALLAH saat ini.
Ya, qt ini miskin rasa syukur.
Rasulullah SAW bersabda, "Ada tiga hal, yg jika hal itu ada pd seseorang, maka dia akan merasakan manisnya iman. (Yaitu);
Allah & Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya;
Mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah;
Benci u/ kembali kpd kekufuran setelah Allah menyelamatkan darinya,
sebagaimana bencinya jika dicampakkan ke dalam api."
(Muttafaq'alaih)
"Sesungguhnya Allah Ta'ala menulis suatu kitab sebelum Ia menciptakan langit dan bumi sekitar 2000 tahun,
Ia berada di atas Arsy,
dan menurunkan dua ayat penutup (terakhir) dari surat Al-Baqarah.
Dan tidaklah setan mendekat rumah yang dibacakan di dalamnya kedua ayat tersebut selama tiga malam".
(Hadits riwayat Imam Ahmad di dalam As-Sunnah 4/274 dan selainnya; dalam Shahihul Jami' hadits no. 1799)
Rasulullah SAW bersabda, “Tafakkuruu fii khalqiLlahi wa laa tafakkaruu fiiLlahi"
berpikirlah qm tentang ciptaan ALLAH & janganlah qm berpikir tentang Dzat ALLAH.”
Hadits itu berbicara tentang salah satu ciri khas manusia yg membedakanya dari makhluk yg lain,
bahwa manusia ad makhluk yg berpikir.
Dgn kemampuan itulah manusia bisa meraih berbagai kemajuan,
kemanfaatan & kebaikan.
Namun, sejarah juga mencatat bahwa tidak sedikit manusia mengalami kesesatan dan kebinasaan akibat berpikir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar