Religious Myspace Comments
Foto saya
jakarta, Indonesia
Hingga detik ini tak pernah sang matahari berkata pada sang bumi " Kau Berhutang Budi Padaku " Saksikan apa yang terjadi dengan cinta yang demikian. Seluruh penjuru langit terang karenanya ..... Karena CINTA SEJATI.

29/10/10

SETITIS AIRMATA DAN SEULAS SENYUMAN





Takkan kutukar dukacita hatiku demi kebahagiaan khalayak. 
Dan, takkan kutumpahkan air mata kesedihan 
yang mengalir dari tiap bahagian diriku 
berubah menjadi gelak tawa. 
Kuingin diriku tetaplah setitis air mata dan seulas senyuman.

Setitis airmata yang menyucikan hatiku 
dan memberiku pemahaman rahasia kehidupan 
dan hal ihwal yang tersembunyi. 
Seulas senyuman menarikku dekat kepada putera kesayanganku 
dan menjelma sebuah lambang pemujaan kepada tuhan.

Setitis airmata meyatukanku dengan mereka yang patah hati; 
Seulas senyum menjadi sebuah tanda kebahagiaanku dalam kewujudan.

Aku merasa lebih baik jika aku mati 
dalam hasrat dan kerinduan 
berbanding jika aku hidup menjemukan dan putus asa.


Aku bersedia kelaparan 
demi cinta dan keindahan yang ada di dasar jiwaku 
setelah kusaksikan mereka yang dimanjakan amat menyusahkan orang. 
Telah kudengar keluhan mereka 
dalam hasrat kerinduan dan itu lebih manis daripada melodi yang termanis.

Ketika malam tiba 
bunga menguncupkan kelopak dan tidur, 
memeluk kerinduannya. 
tatkala pagi menghampiri, 
ia membuka bibirnya demi menyambut ciuman matahari.

Kehidupan sekuntum bunga 
sama dengan kerinduan dan pengabulan. 
Setitis airmata dan seulas senyuman.

Air laut menjadi uap dan naik menjelma menjadi segumpal mega. 
Awan terapung di atas pergunungan 
dan lembah ngarai hingga berjumpa angin sepoi bahasa, 
jatuh bercucuran ke padang-padang lalu bergabung bersama aliran sungai 
dan kembali ke laut, rumahnya.


Kehidupan awan-gemawan itu adalah sesuatu perpisahan dan pertemuan. 
Bagai setitis airmata seulas senyuman. 
Dan, kemudian jiwa jadi terpisahkan dari jiwa yang lebih besar, 
bergerak di dunia zat melintas bagai  segumpal mega diatas pergunungan dukacita 
dan dataran kebahagiaan.
Menuju samudera cinta dan keindahan – kepada Tuhan.






~ Khahlil gibran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar